Transformasi Ansor, dari Masa Lalu hingga Masa Depan

Opini oleh: Eko Wahyudi

GP Ansor adalah Organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berwatak kerakyatan. Sejak awal Ansor hingga saat ini Ansor berkontribusi terhadap Bangsa Indonesia. Dan tidak sedikit tokoh-tokoh Ansor yang berkiprah baik panggung nasional, sebut sang penggagas misalnya KH. Wahab Chasbullah yang menjadi pahlawan nasional yang sekaligus pernah menjadi politisi di panggung nasional. Selain beliau ada banyak para politisi yang lahir dari Ansor, yaitu KH. Cholid Mawardi, KH. Slamet Efendi Yusuf, M. Iqbal Assegaf, H. Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Gus Nusron Wahid dan Gus Yaqut. dan di panggung lokal berskala kabupaten misalnya, sebut di Kabupaten Jember misalnya H. M. Ayub Junaidi, S.H.sebagai ketua DPC PKB Jember dan Gus Fuad Akhsan sebagai DPRD Kabupaten Jember.

Sementara yang mengambil jalur perjuangan di Pendidikan seperti Sahabat Ketua PC GP Ansor Jember, Izull Ashlah, M.Akun, beliau Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Jember  dan tentunya beliau menjadi tauladan bagi kader Ansor yang lain.

Dengan demikian, hal ini semakin menegaskan bahwa Ansor terus mengalami perubahan yang nyata dari masa ke masa. Ansor terus bisa menyesuaikan dengan jamannya, hal ini wajar karena kalau ditelisik lebih dalam nyatanya Kader-kader Ansor mempunyai SDM yang unggul yang siap berkiprah menghadapi tantang zaman dan siap menjawab problem zamannya.

Bagaimana Ansor akan menghadapi tantangan di masa depan, terutama dalam menghadapi bonus demografi 2045 yang memerlukan persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul sejak dini? Inilah yang menjadi fokus utama, yaitu meningkatkan kualitas kader Ansor di semua level untuk menghadapi masa depan. Hal ini juga yang menjadi perhatian utama penulis, atau seperti yang dikatakan Ketua Umum PP Adien Jauharudin sebagai “Ansor Masa Depan”.

Kader-kader Ansor yang tersebar di seluruh Indonesia, dari tingkat pusat hingga tingkat ranting dan desa, merupakan aset berharga yang unik bagi organisasi ini. Dengan memanfaatkan potensi kader-kader ini secara optimal, Ansor dapat mewujudkan cita-citanya untuk menjadi organisasi yang kuat dan berpengaruh di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi Ansor untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas kader-kadernya agar dapat menghadapi tantangan dan mencapai tujuan organisasi.

“Menurut penulis, ada beberapa hal penting yang perlu segera dilakukan untuk memperkuat Ansor. Yang pertama adalah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kader Ansor melalui pendidikan dan pembinaan. Hal ini karena perbaikan individu merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan, dan perbaikan individu tidak dapat terwujud tanpa pendidikan dan pembinaan yang tepat. Pendidikan dan pembinaan ini bertujuan untuk membentuk kader yang berkarakter, yaitu kader yang HEBAT. Jadi, seorang kader Ansor yang HEBAT memiliki 5 karakteristik utama:

  1. H – Humble (Rendah Hati): Memiliki sifat rendah hati, tidak sombong, dan menghargai orang lain.
  2. E – Excellent (Unggul): Berusaha untuk menjadi yang terbaik, memiliki kualitas tinggi, dan unggul dalam segala hal.
  3. B – Brave (Berani): Berani mengambil risiko, menghadapi tantangan, dan tidak takut untuk mencoba hal baru.
  4. A – Afirmatif (Positif): Memiliki sikap positif, mendukung, dan percaya diri.
  5. T – Transformatif (Transformasional): Berkemampuan untuk mengubah dan memperbaiki diri sendiri dan orang lain, memiliki dampak positif yang signifikan.

Dengan memiliki karakteristik HEBAT, seorang kader Ansor dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan dan perubahan yang positif.

Kedua, Selain meningkatkan kualitas SDM yaitu penataan internal, mulai penataan organisasi, kaderisasi, administrasi dan Ansor juga perlu melakukan beberapa hal lain untuk mencapai cita-citanya. Ketiga, Ansor perlu terus melakukan program-program strategis seperti penguatan ekonomi, IT, dan pemahaman Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah di semua lapisan organisasi. Keempat, program-program strategis ini perlu terus digaungkan dan menjadi doktrinasi di setiap momentum kegiatan untuk merubah mindset kader. Kelima, usaha-usaha kongkrit perlu segera dimulai untuk mewujudkan program-program tersebut. Keenam, Ansor perlu melahirkan kader-kader multi potensi yang ahli dalam berbagai bidang, seperti agama, politisi yang yang ahli agama, pengusaha yang ahli agama, ahli dalam IT yang ahli agama, petani yang ahli agama dan lain-lain, yang dapat menjadi solusi bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, kader-kader Ansor dapat siap mengisi dan menyambut bonus demografi 2045 dengan baik.”[]

 

*Penulis merupakan anggota aktif GP PC Ansor Jember

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *